Waspada Apel Tercemar

Posted on 29 00:00:00 Januari 2015 | by : Administrator | 1478 kali dibaca | Category: Berita Utama


Menanggapi maraknya pemberitaan beredarnya pencemaran buah apel asal California Amerika Serikat oleh bakteri mematikan Listeria Monocytogenesis, Kepala Dinas Perindusrtrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar Rahmat Syahni seperti yang diberitakan Haluan tanggal 28 Januari 2015 mengatakan bahwa Disperindag tidak mencatat masuk atau tidaknya buah apel asal AS ini ke Sumbar dikarenakan tidak ada importir buah di Sumbar. Meski Sumbar bukan termasuk gerbang pelabuhan import nasional namun beredarnya apel ini masih memungkinkan di Sumbar.
        Rahmat Syahni menambahkan "kalau ada importir buah di Sumbar tentu masuknya buah apel ini akan mudah terdeteksi. Maasuknya buah import dari provinsi tetangga, tidak ada yang langsung ke Sumbar karena kita tidak termasuk salah satu pintu import nasional" paparnya.
        Namun demikian, ditegaskan Rahmat Syahni agar masyarakat Sumbar tidak mengkonsumsi apel AS jenis Granny Smith dan Gala. "Menteri Perdaganganpun telah menghimbau kepada para importir buah untuk menarik kembali apel jenis ini" ujar Rahmat Syahni.

Buah Import Diawasi
        Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar yang menangani bidang perkonomian meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar meningkatkan pengawasan atas masuknya buah impor yang dikirim ke daerah ini. Hal itu disampaikan pihak DPRD Sumbar seiring adanya peringatan United States Departmentof Agriculture (USDA) kepada pemerintah Indonesia untuk menarik produk apel Granny Smith dan Gala yang diduga mengandung bakteri berbahaya.
        Ditambahkan Ketua Komisi II DPRD Sumbar, jika Badan Karantina Kementan saja sudah menetapkan siaga I untuk masalah ini, Sumbar memang harus waspada. Dinas Perindag harus meningkatkan pengawasan atau monitoring kedatangan buah impor, tidak saja terhadap apel Granny Smith dan Gala yang diduga tercemar bakteri berbahaya, tetapi juga mencegah buah impor lain yang tidak memenuhi standar kesehatan."  

Buah Lokal Berkualitas
        Produk buah lokal asal Sumbar tidak kalah dengan produk impor sejenis. Hanya saja pendapat keliru yang berkembang di tengah masyarakat yang menyebut kualitas buah lokal tidak bagus menyebabkan masyarakat lebih suka membeli buah import.
        Sementara itu, diluar Sumbar (Pekanbaru dan Batam) justru buah lokal asal Sumbar ini membanjiri pasar. Disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbar Jhonny "Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbar gencar mensosialisasikan budidaya dan proses pascapanennya dengan menerapkan teknologi budidaya yang baik atau Good Agriculture Practise (GAP) yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) spesifik komoditi dan spesifik lokasi."