Disinyalir ikan laut (ikan Padang) yang diperdagangkan di beberapa pasar di Kabupaten Sijunjung mengandung bahan pengawet jenis formalin. Sementara ada sebagian minuman perbukaan jenis cincau. juga mengandung hal yang sama. Sedangkan rumput laut terindikasi mengandung pengawet jenis borack.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Edwin Suprayogi, Kamis (9/7) di ruang kerjanya. Menurut Edwin, ada beberapa sampel yang telah diambil di beberapaa pasar. Setelah diteliti terdapat zat pengawet jenis formalin dan borack.

“Untuk mengantisipasi ini, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Koperindag selalu mengadakan pemantauan ke semua pasar tradisional yang ada di Sijunjung.” ujar Edwin.

Kalau dilihat secara kasat mata. konsumen yang rata-rata masyarakat sangat awam dengan zat pengawet ini. memang tidak begitu terlihat jelas. Apalagi sebagian masyarakat cenderung belanja itu cepat dan harga murah sehingga teliti sebelum membeli itu sering terkesampingkan.

Melihat kondisi seperti itu, Edwin mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati menentukan pilihan dalam berbelanja. Tidak ada salahnya diteliti secara seksama dan biasanya bahan yang memakai zat pengawet dan bentuk saja sudah bisa ditebak.

Kalaupun pengalaman itu tidak dipunyai, dapat dilakukan dengan merendam ikan yang sudah dibeli dengan air garam setidaknya sampai satu jam. Selain memanfaatkan air garam, masyarakat terutama kaum ibu, dapat pula memanfaatkan air cuka yang kadar keasamannya lima persen.

Menjelang ikan atau bahan makanan Iainnya akan dimasak terlebih dahulu direndam dengan air cuka agak beberapa menit. “Garam dan air cuka ini dapat menetralisir zat pengawet sampai 89 persen.” terang Edwin. (Sumber: Sijunjung - Singgalang)