Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Cenderung Kurang Beragam
Posted on 03 00:00:00 November 2015 | by : Administrator | 7795 kali dibaca | Category: Berita Utama
PADANG – Hingga saat ini, kenyataan yang ditemui, pola konsumsi pangan masyarakat masih menunjukkan kecenderungan kurang beragam dan jenis pangan dan keseimbangan gizinya. Beras masih mendominasi dalam pola konsumsi pangan masyarakat.
Di sisi lain, konsumsi sumber karbohidrat lainnya yang dahulu biasa dikonsumsi semakin tergeser sejalan dengan perubahan pola hidup masyarakat. Disamping itu, konsumsi pangan sayur dan buah, umbi-umbian, pangan hewani serta kacang-kacangan masih rendah.
“Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengubah pola konsumsi pangan masyarakat ke arah pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA),” kata Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) sumbar, Ny. Anita Ali Asmar saat membuka lomba cipta menu B2SA itu, Kamis (29/10) di halaman kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumbar.
Menurutnya, melalui lomba cipta menu B2SA ini, diharapkan pemahaman masyarakat meningkatkan pentingnya konsumsi pangan B2SA sekaligus mempraktikannya dalam sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kemudian, dengan lomba cipta menu tersebut juga mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga khususnya dalam memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal.
“Lewat lomba cipta menu, kita harapkan terbangun pula budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka makanan beragam, bergizi seimbang dan aman untuk kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah/pekarangan” jelasnya.
Anita Ali Asmar mengatakan, sebenarnya kandungan gizi yang dihasilkan oleh pangan lokal cukup baik. Misalnya, energi yang dihasilkan kelompok pangan umbi-umbian setara dengan energi yang dihasilkan nasi. Sebagai perbandingan kalori 100 gram nasi setara dengan 100 gram singkong atau 50 gram jagung atau 200 gram kentang atau 150 gram ubi jalar.
Sedangkan potensi pangan lokal sumber karbohidrat non beras tersebut yang ada cukup besar dan tersedia hampir di seluruh wilayah Sumbar. Bahkan ada yang terdapat di pekarangan maupun ladang. Namun keberadaannya sampai saat ni masih dilihat sebelah mata sehingga kurang diperhatikan dan kurang terberdayakan.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Ir. H. Efendi, MP, kondisi konsumsi pangan yarg beragam, bergizi seimbang menjadi syarat bagi pertumbuhan organ fisik manusia sejak dalam kandungan yang selanjutnya berpengaruh terhadap perkembangan intelelegensia maupun kemampuan fisiknya. “Generasi yang tangguh secara fisik maupun intelegensia akan menjadi tulang punggung bagi tumbuh kembangnya suatu bangsa dalam pembangunan ekonomi sosial, maupun politik,” ujar Efendi.
Dia menjelaskan pula berdasarkan data terakhir konsumsi beras penduduk Sumbar 107,7 kg/kapita/tahun, umbi-umbian 11,9 kg/kapita/tahun, 38,4 kg/kapita/tahun, kacang-kacangan 5,8 kg/kapita/ tahun serta sayur dan buah 92.3 kg/kapita/tahun.
Ditambahkan Kabid Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Ir. Mikdad Hurya, lomba cipta menu B2SA yang diikuti TP-PKK kabupaten/kota se-Sumbar, masing-masing menapikan menu yang beragam. Berbagai pangan lokal sesuai daerah masing-masing ditampilkan.
Peserta lomba menyajikan menu makanan 1 hari 3 kali waktu makan untuk keluarga dalam bentuk display. Hal ini dimaksudkan untuk melihat penerapan aspek keanekararagaman dan keseimbangan pangan dalam menu, dengan tetap mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
Yang dinilai oleh tim juri yang terdiri dari Tim Penggerak PKK Sumbar, BKP Sumbar, Dinas Kesehatan Sumbar, Universitas Negeri Padang dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia itu adalah penilaian resep menu 3 hari (30%), penilaian pada saat display (70%), cita rasa (20%), penyajian (10%) dan aplikatif (15%).
Dan hasil penilaian tim juri maka yang dinyatakan sebagai pemenang pertama lomba cipta menu B2SA adalah TP PKK Tanah Datar, lalu disusul TP PKK Padang sebagai pemenang kedua, TP PKK Pesisir Selatan (pemenang tiga),TP PKK Sijunjung (harapan satu), TP PKK Kota Pariaman (harapan dua) dan TP PKK Limapuluh Kota (harapan tiga). Juara favorit direbut TP PKK Kota Solok. (*)
(Sumber: Singgalang)