Penduduk Miskin di Sumbar Berkurang

Posted on 28 00:00:00 September 2015 | by : Administrator | 3418 kali dibaca | Category: Artikel


Metrotvnews.com, Padang: Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi itu turun dari 384.100 jiwa pada September 2013 menjadi 354.700 jiwa pada September 2014.

"Dengan kondisi tersebut, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 7,6 persen menjadi 6,9 persen," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang, seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/9/2015).

Ia menyampaikan hal itu mengacu pada hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Sumatera Barat triwulan II-2015. Menurut dia perbaikan kesejahteraan terjadi baik di masyarakat perkotaan maupun pedesaan tercermin dari sejumlah indikator yaitu menurunnya jumlah penduduk miskin, persentase penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan.

Dia mengatakan, selama setahun terakhir, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun 17.500 jiwa dan perdesaan turun 11.900 jiwa. Selain itu, pertumbuhan garis kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan turun terutama untuk pengeluaran komoditas makanan.

Adapun pengendalian harga komoditas makanan yang memiliki bobot konsumsi besar bagi masyarakat Sumatera Barat menjadi salah satu langkah penting dalam mengurangi garis kemiskinan. Sementara perbaikan kesejahteraan juga terjadi pada penduduk miskin terlihat dari membaiknya Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).

Sementara Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin relatif terhadap garis kemiskinan, terus turun baik di daerah perkotaan maupun perdesaan sejak September 2013.

Penurunan indeks tersebut mengindikasikan adanya perbaikan secara rata-rata pada kesenjangan antara standar hidup penduduk miskin dibandingkan dengan garis kemiskinan.

Dengan kata lain, kondisi ini mengindikasikan bahwa secara rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk miskin semakin dekat dengan garis kemiskinan atau kemampuan daya beli penduduk miskin semakin meningkat. Selain itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), yang mengindikasikan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin, juga menurun baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Sumbar Ali Asmar menyebutkan angka kemiskinan di provinsi itu  dalam lima tahun terakhir turun dari 9,50 persen menjadi 7,31 persen.

"Dalam menghitung angka kemiskinan harus menggunakan patokan dari tahun ke tahun pada bulan yang sama sehingga terukur dengan jelas," jelas dia.

Ia mengatakan jika dihitung hanya dari bulan tertentu wajar akan terlihat penambahan, namun yang harus diingat angka tersebut sifatnya berfluktuasi. Ali menyebutkan pada 2010 kemiskinan di Sumbar berdasarkan pendataan Maret 9,50 persen, 2011 9,04 persen, 2012 8,19 persen, 2013 8,14 persen, 2014 7,14 persen dan 2015 tinggal 7,31 persen.

Terkait data BPS yang menyebutkan jumlah penduduk miskin di provinsi itu pada Maret 2015 mencapai 379.609 jiwa atau bertambah 24.871 orang dibandingkan September 2014, ia mengatakan persoalan itu harus dilihat secara utuh, karena penghitungan tidak dilakukan dari tahun ke tahun.

Hal ini juga terjadi merata di seluruh Indonesia karena perlambatan ekonomi, namun untuk mengambil kesimpulan per tahun harus dihitung dalam jangka 12 bulan.
(AHL)

Sumber : http://m.metrotvnews.com/read/2015/09/22/172343