PROGRAM NAGARI MANDIRI PANGAN - Upaya Mengentaskan Kemiskinan Lewat Pemberdayaan Masyarakat
Posted on 28 10:15:56 Agustus 2017 | by : Administrator | 3654 kali dibaca | Category: Berita Terkini

PADANG-Saat di-launching di Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarak, Kota Solok, awal Agustus lalu oleh Gubernur diwakili Asisten 2 Setdaprov, Syafrudin, program nagari mandiri pangan direspon mantap oleh masyarakat setempat.
Apalagi ditindaklanjuti dengan melakukan gerakan penanaman serentak buah-buahan di sana. Masyarakat senang, karena penanaman serentak tersebut, disesuaikan dengan keadaan alam Payo. Di sana, ada kawasan kopi dan kelak akan disulap menjadi kawasan agrowisata.
"Payo termasuk Kelurahan Tanah Garam dengan ketinggian 700 sd 1000 m dpl, merupakan kawasan kopi. Ke depan diharapkan Payo menjadi kawasan agrowisata. Diharapkan 3 - 4 tahun ke depan Payo sudah mandiri pangan,' kata Walikota Solok Zul Elfian.
Gubernur dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada walikota yang mendukung dalam menyukseskan program prorakyat tersebut. Gubernur mengharapkan masyarakat juga ikut serta menanam dan memanfaatkan lahan-lahan kosong dengan tanaman yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
Dengan 'dikeroyok'nya kegiatan tersebut yang melibatkan banyak Organisisasi Perangkat Daerah (OPD), masyarakat merasa optimis, kemandirian pangan akan tercipta di sana.
"Selama ini, upaya yang dilakukan pemerintah memang sudah ada tapi belum optimal dan terpadu. Kini ditempuh dengan keterpaduan dan dikeroyok bersama. Insyaallah jadi,"terang seorang petani.
Respon positif juga disampaikan Walinagari Sungai Jambur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Denni Oshar saat program ini dilaunchingdi sana, juga di awal Agustus lalu. Dengan kegiatan ini, perekonomian masyarakat meningkat. Melihat pola kerja dan keterpaduan berbasis potensi daerah, dia optimis program ini mangkus di lapangan.
Bupati Solok Gusmal menyebutkan kegiatan pengembangan dan pembinaan Nagari Mandiri Pangan ini merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dan kerawanan pangan. Program ini akan bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Sungai Jambur pada khususnya dan Kabupaten Solok pada umumnya.
Menurutnya, lewat program ini peran dan fungsi kelembagaan masyarakat nagari meningkat. Begitu pula kesadaran keluarga agar mau dan mempunyai motivasi dan mampu memanfaatkan lahan di wilayahnya untuk menjadi sumber pangan dan gizi.
"Tidak kalah penting, bisa mengelola dan mengembangkan bantuan yang diberikan secara baik dan berkesinambungan serta bertanggung jawab untuk mengembangkan kepada masyarakat sekitar sehingga terjadi Tersedianya bahan tangan untuk konsumsi keluarga dan masyarakat," jelas Gusmal.
Sambutan antusias masyarakat juga mencuat saat program serupa di-launching di Dharmasraya, Selasa (22/8) tepatnya di Jorong Sungai Lansek, Nagari Siguntur. Bahkan mereka, yakin program prorakyat ini mampu mendongrak ekonomi masyarakat secara signikan.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyebutkan, program ini bisa menambah dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Sebab, selain mengedepankan keterpaduan dan berpihak pada potensi yang dimiliki, masyarakat juga dilibatkan secara aktif.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Ir. Efendi, MP menyebutkan dengan memulai pengembangan program nagari atau kelurahan Mandiri pangan di Sumbar, daerah rentan pangan diintervensi. Program dengan target 32 nagari sasaran ini diharapkan dapat menciptakan sumber-sumber ekonomi produktif di masyarakat, melalui bantuan bibit buah yang diberikan oleh pemerintah.
Di Sumbar, dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengembangan pangan nagari atau kelurahan mandiri pangan. Caranya dengan membangun ekonomi berbasis pengembangan komoditi yang disesuaikan dengan pengembangan wilayah. Ini dilakukan secara terpadu.
Saat launching di Dharmasraya, misalnya, Efendi berharap melalui program ini Nagari Siguntur bisa menjadi salah satu daerah sentral buah di Dharmasraya. Sekarang masyarakat tinggal pilih, buah apa yang mau dikembangkan di sini, Pemprov siap mendrop bantuan bibitnya. Dengan catatan, masyarakat harus satu suara dalam menentukan pilihan buah apa yang akan dikembangkan.
"Melalui program ini, Nagari Siguntur akan dibina dan diawasi oleh pemerintah selama lima tahun ke depan. Maka dari itu, bantuan bibit yang diberikan nantinya harap betul-betul dirawat dan dikelola dengan baik. Hal yang juga dilakukan di nagari yang menjadi sasaran program ini," terang Efendi.
Harapan serupa juga disampaikan saat launching kegiatan tersebut di Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Tanah Datar. Bahkan di Kabupaten Sijunjung yang direncanakan dilaunching, Sabtu (26/8), hal senada juga jadi penekanan pula.
Sumber : Singgalang