Inflasi Mengukir Prestasi

Posted on 11 09:23:22 Oktober 2017 | by : Administrator | 1294 kali dibaca | Category: Berita Terkini


Oleh : Ilhamiwitri - Statistisi Madya BPS Provinsi Sumatera Barat

Penghujung tahun 2017 sudah di depan mata. Harapan semua orang, tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Demikian juga dengan Pemerintah Kota Padang, pasti berharap kinerja aparatnya mencapai target yang sudah ditetapkan.

Mereview prestasi Kota Padang pada tahun 2015, salah satunya dapat menekan angka inflasi. Pergerakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum pada tingkat konsumen dapat dikendalikan dengan baik. Kota Padang tercatat dengan laju inflasi terendah secara nasional pada tahun 2015. Laju inflasinya, hanya berada pada angka 0,85 persen.

Inflasi tersebut tentunya berada jauh di bawah target yang telah dituangkan dalam RPJM pemerintah Kota Padang tahun 2014-2019 sebesar 5,93 persen. Pergerakan harga ini juga sangat kontras dibanding kondisi selama tahun 2014 di mana inflasinya mencapai 11,90 persen.

Merupakan sebuah prestasi bagi pemerintah Kota Padang dan pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang berkoordinasi dengan Bank Indonesia Sumatera Barat dalam upaya menekan angka inflasi setiap bulan, sehingga berujung prestasi di akhir tahunnya. Selama kurun waktu 10 tahun, belum pernah tercatat dalam sejarah, angka inflasi tahunan (year on year) Kota Padang bisa berada di bawah 1 (satu) persen.

Perlu diacungi dua jempol, buat pemerintah yang sudah berusaha keras agar terbebas dari tekanan inflasi yang selama ini menggerus daya beli masyarakatnya. Beberapa faktor utama penunjang membaiknya laju inflasi tahunan Kota Padang 2015 antara lain terjaganya pasokan pangan, dan membaiknya koordinasi pemerintah daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam memitigasi risiko tingginya inflasi.

Hanya prestasi tersebut tidak dapat dipertahankan pada tahun 2016. Inflasi selama 2016 kembali melonjak mencapai 5,02 persen, walaupun masih di bawah target inflasi yang ditetapkan pemerintah Kota Padang (6,22 persen). Salah satu penyebabnya karena belum optimalnya upaya pengendalian harga komoditi bahan makanan yang membuat inflasinya terdongkrak naik. Hal ini disebabkan belum terkelola dengan baik pemantauan terhadap perubahan serta jaring distribusi yang menyebabkan persediaan di pasaran tidak mencukupi, akibatnya harga komoditi melejit naik.

Belajar dari kondisi sebelumnya, dengan tingkat inflasi tahunan yang tercatat sebesar 0,71 persen, sampai dengan September 2017, besar harapan keberhasilan 2015 akan dapat terulang lagi pada tahun ini. Jika pemerintah Kota Padang ingin mengukir prestasi lagi, diharapkan pemerintah Kota Padang sudah mempunyai perencanaan yang matang dalam mengendalikan harga-harga barang dan jasa di tingkat konsumen untuk tiga bulan ke depan. Diperkirakan Oktober dan November tidak ada event yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan konsumsi. Risiko inflasi yang tersisa tinggal periode libur akhir tahun, yakni natal dan perayaan menyambutan tahun baru 2018. 

Biasanya inflasi Kota Padang cenderung bersumber dari tekanan inflasi pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang harganya cukup bergejolak. Komoditi-komoditi yang ada di dalam kelompok pengeluaran tersebut antara lain beras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras. Sampai September 2017 komoditi-komoditi di atas mempunyai nilai konsumsi cukup besar. Artinya jika terjadi kenaikan harga pada komoditi tersebut maka akan besar pula pengaruhnya terhadap inflasi Kota Padang.

Perlu tindakan preventif untuk menjaga agar harga komoditi di atas tidak mengalami kenaikan. Salah satu upaya dengan mencari tahu penyebab kenaikan harga dan solusi menghadapinya. Konsep program kerja yang terstruktur seharusnya sudah dilakukan dari sekarang agar ketersediaannya terjaga. Selain itu, semoga saja tidak ada kenaikan harga yang berarti dari kelompok pengeluaran lainnya. Dan kita berharap tidak ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga barang energi seperti listrik dan bahan bakar minyak sehingga inflasi dapat terkendali.

Inflasi yang mengukir prestasi Kota Padang tahun 2015 optimis dapat terulang lagi pada tahun 2017. Tentu saja masyarakat sangat berharap tidak ada kenaikan harga signifikan yang menggerus daya beli mereka, terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap. Semua pihak yang terkait, dapat berperan aktif dalam mengendalikan inflasi. Pemerintah Kota Padang diharapkan dapat mewujudkan kembali inflasi. (*)

Sumber : Padang Ekspres