Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI datang ke Provinsi Sumatera Barat dalam rangka mewakili Menteri Pertanian RI pada acara Dies Natalis Universitas Andalas (26/11). Saat dilakukan diskusi sesampainya di Padang, Kepala BKP menyampaikan bahwa Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau yang dikenal sebagai Food Security and Vulnerabilty Atlas (FSVA) dijasikan sebagai basis dalam penetapan lokasi kegiatan BKP. Salah satu kegiatan strategis BKP dalam mengentaskan penduduk rentan rawan pangan adalah peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kehadiran KRPL ditujukan untuk mendekatkan penyediaan pangan rumah tangga sehari-hari yang bersumber dari pekarangan sekaligus sebagai bagian dari Gerakan Tanam Cabe (Gertam Cabe).

Dalam hal upaya menjaga stabilisasi harga pangan dilakukan dengan mengembangkan kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI). Melalui kegiatan TTI, rantai pemasaran diperpendek sehingga konsumen akan diuntungkan karena memperoleh harga pangan yang murah. Di sisi lain, petani akan diuntungkan karena gabahnya dibeli dengan harga yang minimal sama dengan HPP dan pedagang akan mendapatkan keuntungan yang wajar. Dalam hal ini, BULOG dapat berperan dalam membantu penyerapan gabah petani sehingga dapat mendukung terwujudnya stabilisasi harga di tingkat konsumen dan produsen.

Pada diskusi singkat yang dilakukan, Kepala BKP Kementan RI sangat mengapresiasi kegiatan Nagari Mandiri Pangan pada 32 Nagari rentan pangan. Kegiatan Nagari Mandiri Pangan merupakan kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama dengan dinas terkait untuk mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Sumatera Barat.